.

Diet Rendah Protein

17 Jul 2012

Menu diet rendah protein biasanya dilakukan penderita yang mengalami gangguan fungsi hati dan ginjal. Karena pengurangan konsumsi protein akan meringankan beban kerja di hati dan ginjal. Organ ini memang yang berhubungan dengan metabolisme protein. Yaitu protein di-metabolisme di hati, kelebihan urea akan dibuang oleh ginjal. Maka jika misalnya ginjal mengalami disfungsi, maka akan banyak urea dalam darah, ini yang berbahaya.

Diet rendah protein juga dilakukan pula oleh penderita penyakit asam urat. Yang mengalami gangguan metabolisme urea dan cenderung hiperuremia. Keadaan ini yang harus diatasi dengan mengurangi konsumsi protein. Sehingga mengurangi penumpukan urea ataupun asam urat dalam tubuh.

A. Rendah protein bukan berarti tanpa protein.

Diet rendah protein bukan berarti tanpa protein. Karena tubuh tetap membutuhkan asupan protein sekitar 40-60 gram perharinya agar tetap sehat. Hanya asupan proteinnya dikontrol agar tidak berlebihan dalam tubuh. Yaitu dengan memilih makanan yang seimbang dalam menu hariannya.

Sudah sejak lama terlalu banyak protein menyebabkan gangguan kesehatan. Keadaan ini biasanya terjadi ketika orang melakukan diet rendah gula dan diet rendah kolesterol. Mereka akan cenderung mengkonsumsi protein yang berlebihan untuk kompensasinya. Dan inilah yang membuat mereka yang pada awalnya diet rendah gula dan rendah kolesterol untuk menurunkan berat badan, akhirnya over konsumsi protein. Sehingga jatuh dalam keadaan sakit asam urat.

B. Beberapa hal yang harus dilakukan saat diet rendah protein:

  • Hindari semua makanan yang memiliki kandungan protein yang tinggi, seperti susu, telur, daging, ikan, kerang, jeroan, kacang-kacangan, lihat selengkapnya di makanan penyebab asam urat.
  • Tubuh masih memerlukan asupan protein sekitar 40-60 gram perharinya. Maka bisa diambilkan dari buah-buahan dan sayur-sayuran yang rendah protein. Lihat selengkapnya di makanan penurun asam urat.
  • Selalu cek laborat untuk fungsi hati dan ginjal, sejauh mana hasil dari diet rendah protein tersebut berpengaruh terhadap fungsi hati dan ginjal.
  • Olahraga dan istirahat cukup, karena penumpukan protein dalam tubuh sering karena in-aktifiti. Harus ada jalan untuk selalu menjaga tubuh agar tetap bergerak, yaitu dengan berolahraga secara rutin dan teratur.
  • Hindari stress, sering ketidakmampuan mengontrol stress mengakibatkan disfungsi organ dalam tubuh. Maka rileks dan istirahat cukup akan membantu fungsi organ kembali normal.
  • Jaga asupan gizi yang seimbang. Ketika diet rendah protein tidak seharusnya dikompensasi dengan menambah unsur gizi lainnya. Seperti tinggi kalori, karena bisa berakibat jatuh ke keadaan hiperglikemik atau kencing manis. makan gizi yang seimbang adalah solusinya. Dengan selalu memperhatikan unsur gizi lainnya.
Sebenarnya ketika kita menjaga pola makan dengan gizi yang seimbang akan bisa menjaga kesehatan tetap optimal. Tapi ketika melakukan ekstrim diet dalam rangka menurunkan berat badan akan berakibat terjadinya gangguan kesehatan.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. Infotipso - All Rights Reserved