.

Tenggelam atau Jangan Buang Sampah Sembarangan

8 Jan 2013


Banjir adalah masalah utama selama musim hujan. Dan menimbulkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit. Tiap tahun atau tiap banjir telah berbagai upaya dilakukan. Dan persoalan atau salah satu penyebab banjir adalah masalah itu-itu saja, yaitu sampah yang menyumbat saluran air atau sungai.

Sudah banyak dana yang digunakan untuk membersihkan sampah dari saluran air atau sungai. Dan persoalan ini seakan menjadi “pengulangan” yang tidak produktif atau kita seperti membayar orang untuk membuang sampah ke sungai. Karena jelas “korelasinya” mungkin tidak berhubungan langsung. Tapi dalam mengatasi penyebab banjir, pihak berwenang lebih sering berkutat pada masalah itu-itu saja, yaitu membersihkan sampah di saluran air.

Minimnya kesadaran dalam mengelola sampah.

Pihak berwenang mungkin sudah berupaya maksimal, tapi kesadaran orang dalam mengelola sampah masih minim. Memang cara termudah “menghilangkan” bau busuk sampah adalah dengan membuangnya ke sungai. Dan pihak berwenang pasti akan membersihkan sungai tiap tahunnya.

Hal ini seakan menjadi tradisi atau “pengulangan” yang tidak produktif. Jelas sekali, kita mengulang kesalahan ini setiap hari atau setiap saat. Dan menyelesaikannya dengan cara yang sama. Ini seakan terjadi “missing link” antara “banjir” dan “membuang sampah sembarangan”. 

Ada semacam “pengetahuan” atau “pengertian” yang terlupakan atau mungkin diabaikan. Yaitu sebuah pola, “membuang sampah di sungai akan menimbulkan banjir”. Inilah yang disebut dengan “minimnya kesadaran”. Karena kita tahu, tapi tetap saja melakukannya.

Minimnya aturan dan penegakannya.

Mungkin anda setuju akan adanya aturan tentang larangan membuang sampah di sungai dan hukuman bagi yang melakukannya. Namun saat diimplementasikan akan menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Padahal nilainya akan sangat krusial bagi pencegahan banjir.

Pola “himbauan” mungkin tidak akan berjalan atau diabaikan. Bagi yang tidak pernah merasakan banjir, membuang sampah ke sungai adalah hal yang “wajar”. Maka hukum atau aturan yang pasti, akan membuat “kesadaran” muncul dengan sendirinya.

Memang harus juga dicermati budaya masyarakat yang berkembang. Kadang kesadaran timbul karena pendidikan dan informasi massif yang tepat pada mereka. Namun jika pola pikirnya masih berkembang, maka penegakan hukum atau aturan akan sangat dibutuhkan.

Kelola sebagian sampah di rumah.

Sebenarnya sampah dan permasalahan yang ditimbulkan akan menjadi minimal, saat kita mengelola sebagian kecil sampah di rumah. Setidaknya akan mengurangi beban masyarakat dan pihak berwenang dalam mengelola sampah dan banjir.

Anda bisa menyiapkan tong plastik untuk mengelola sebagian kecil sampah di rumah. Terutama sampah basah yang mudah membusuk, yaitu sampah dari sisa makanan atau masakan di dapur. Ini akan diolah menjadi pupuk atau kompos. Anda bisa pelajari lebih lanjut di postingan cara membuat kompos dengan EM4.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. Infotipso - All Rights Reserved