A. Pencegahan stroke.
Pencegahan stroke terbagi atas, pencegahan primer dan sekunder. Pencegahan primer dilakukan bagi yang belum pernah terkena stroke. Dan pencegahan sekunder ditujukan bagi yang sudah pernah terkena stroke, agar tidak terkena lagi di masa datang.
Cara mencegah stroke adalah dengan mengelola faktor resiko yang mungkin mengakibatkan terjadinya stroke. Inti dari pengelolaan faktor resiko adalah pola hidup sehat atau pola makan yang sehat. Sesuatu yang sering diabaikan di saat sekarang, orang cenderung makan makanan cepat saji, yang rasanya enak tapi tidak baik bagi kesehatan.
B. Faktor resiko yang harus diwaspadai:
1. Umur
Semakin usia bertambah, maka resiko terjadinya stroke akan bertambah. Terutama golongan usia 45 tahun keatas, bahkan ada yang menyarankan agar mulai berhati-hati pada usia 35 tahun.
2. Jenis kelamin
Ancaman stroke lebih besar pada wanita, mengingat semakin tingginya harapan hidup pada wanita.
3. Riwayat keluarga
Walau stroke bukanlah penyakit keturunan, tapi riwayat adanya keluarga yang pernah terkena stroke, bisa meningkatkan resiko. Mungkin karena gaya hidup, pengaruh lingkungan dan pola makan yang sama.
4. Hipertensi
Atau tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko utama terjadinya stroke, harus ada usaha untuk mengobati tekanan darah tinggi dan mengontrol faktor yang menyebabkan tekanan darah tinggi.
5. Diabetes
Atau kencing manis lebih menyebabkan peningkatan faktor resiko pada stroke, karena adanya kemungkinan aterosklerosis dan kemungkinan peningkatan faktor resiko lainnya seperti: hipertensi, obesitas dan hiperlipidemia. Penelitian mengatakan bahwa pengontrolan tekanan darah pada kencing manis lebih efektif menurunkan resiko stroke dibanding pengontrolan gula darah. Pengontrolan gula darah lebih berguna untuk menghindari komplikasi mikrovaskular.
6. Obesitas
kegemukan merupakan faktor utama beberapa penyakit kardiovaskular dan stroke. Kemungkinanannya menjadi lebih tinggi seiring dengan peningkatan usia, dan kegemukan berhubungan dengan peningkatan tekanan darah, gula darah dan lemak.
7. In-aktifitas fisik
Tidak adanya aktifitas fisik yang rutin, bisa menambah resiko faktor resiko terjadinya penyakit kardiovaskular dan stroke. Beberapa penelitian menganjurkan adanya minimal 30 menit latihan fisik yang memacu jantung, seperti bersepeda, berlari, aerobik ataupun jogging. Sehingga bisa mengurangi faktor resiko terjadinya stroke.
8. Pola makan/nutrisi
Beberapa zat bergizi seperti buah-buahan dan sayur-sayuran bermanfaat mencegah terjadinya stroke. Terutama mengkonsumsi makanan yang menurunkan LDL cholesterol terbukti mengurangi faktor resiko stroke. Intinya pola makan yang sehat.
9. Merokok
Memang meningkatkan faktor resiko terjadinya stroke, terutama nikotin yang membantu penyempitan dan pengerasan pembuluh darah.
10. Alkohol/penyalahgunaan obat-obatan
Penggunaan alkohol dan narkoba bisa memicu terjadinya stroke, walau masih diragukan seberapa besar pengaruh alkohol jika dikonsumsi secara moderat. Namun menghindarinya jauh lebih baik mengingat banyaknya faktor resiko yang mungkin ada.
Sebenarnya banyak faktor yang mungkin secara bersama sama meningkatkan resiko terjadinya stroke, termasuk tekanan jiwa/stress yang berlebihan. Mengatur pola makan dan pola hidup sehat sangat dianjurkan untuk mencegah terjadinya stroke. Aturlah hidup tidak hanya untuk bekerja, tapi selingi dengan olah raga teratur atau liburan di akhir pekan. Hiduplah yang sehat maka anda terhindar dari stroke.