.

Cara Menurunkan Bounce Rate

17 Des 2012


Bagi para webmaster mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah bounce rate. Rata-rata para webmaster sering mengalami bounce rate yang tinggi. Artinya ini bisa berarti kabar baik dan bisa pula berarti kabar buruk.

Hal ini menjadi kabar baik, jika memang visitor memang menemukan apa yang dicari di postingan yang kita tulis. Namun bisa menjadi buruk, karena visitor memang tidak menemukan apa yang mereka cari diblog kita. Atau dengan kata lain blog kita tidak begitu menarik bagi mereka.

A. Arti dari bounce rate yang tinggi.

Kalau anda lihat di google analytic, akan anda lihat kolom bounce rate dari setiap hasil pencarian di landing page. Disitu akan tertulis 100 persen, jika visitor membuka landing page dan langsung pergi dari halaman yang sama tersebut, tanpa mengklik halaman lainnya. Jika tertulis nol persen berarti visitor setelah membaca landing page dia mengklik ke halaman lain dalam blog kita.

Memang ada kelemahan pada proses google analytic merekam aktifitas visitor di blog atau website. Mereka hanya merekam waktu dari berapa lama visitor membaca landing page, jika visitor mengklik halaman lain dari blog kita. Namun jika visitor tidak mengklik halaman lain, maka tercatat bounce 100 persen dan waktu membaca landing page menjadi nol, meskipun bisa jadi visitor sudah satu jam membaca landing page tadi.

Inilah yang mengakibatkan bounce rate tinggi bisa berarti baik dan buruk. Namun tetap saja blog atau web yang menarik, akan membuat visitor atau pembacanya betah dan mengklik halaman dalam blog tersebut. Jadi bounce rate yang rendah adalah yang terbaik.

B. Kenapa bounce rate tinggi dan cara menurunkannya.

Autorefresh dan pop up yang mengganggu.

Memang pop up bisa menurunkan bounce rate, namun lebih sering membuat pembaca terganggu. Apalagi timing dari autorefresh yang terlalu singkat, sering membuat pembaca kabur dan tak akan pernah kembali lagi. Autorefresh memang menurunkan bounce rate dengan cepat, tapi lebih sering membuat pembaca tidak menyukai blog tersebut.

Anda bisa memperkirakan berapa lama visitor akan menghabiskan waktu membaca postingan anda. Lalu kurangi sekitar 30 detik, itu adalah timing yang tepat untuk autorefresh maupun pop up. Sehingga visitor akan mengerti kualitas postingan anda dulu, dan yang pasti akan menunggu pop up atau autorefresh, jika postingan anda berkualitas.

Blog terlalu berat, sehingga loadingnya lambat.

Jika blog anda lambat loadingnya bisa jadi mereka akan langsung ngacir. Maka solusinya coba kompres gambar atau foto yang ada, atau gunakan jpg dan png format. Kompres pula css file, jika anda menggunakan banyak widget.

Anda bisa menggunakan google analytic untuk melihat loading blog anda. Disitu site speed akan membantu anda membenahi bagian yang loadingnya lambat. Menghilangkan widget yang tidak perlu, bisa mempercepat loading blog, seperti widget kalender, kounter blog, jam. Pasang widget yang penting pagi optimization blog anda.

Desain blog yang kurang menarik.

Terutama jika tulisan terlalu kecil, biasanya orang malas membacanya dan langsung “bounce”. Standarnya font size adalah 12px, jika anda menggunakan 14px pembaca akan menyukainya. Kurang dari 12px membuat pembaca berpikir dua kali untuk melihat blog anda.

Perhatikan pula heading blog. Selain penting untuk optimization, juga penting bagi pembaca dalam mengikuti point penting dari postingan anda. Beri judul postingan H1 atau H2, jangan H3. karena H3 atau subheading hanya untuk bagian dari postingan. Lalu diikuti H4 yaitu minor heading. Anda bisa cek di instant preview, apakah heading anda sudah tepat atau tidak.

Visitor menemukan yang dicarinya di landing page.

Ada cara untuk membuat pembaca tidak terlalu cepat exit dari landing page. Yaitu dengan membuat artikel atau postingan berseri. Atau jika sudah terlanjur bisa dibuatkan related post.

Namun memberi opsi seperti share lewat media sosial bisa membantu menurunkan bounce rate anda. Atau tawaran free berlangganan bisa membantu pula. Yang jelas buat blog anda semenarik mungkin, tulis postingan yang berkualitas. Meskipun pembaca “bounce” , dilain waktu mereka akan kembali lagi. Ini bisa anda cek dengan meningkatnya “returning visitor” ini pertanda baik.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. Infotipso - All Rights Reserved