Mungkin ini sering anda temui atau alami, yaitu menyerah
pada keadaan. Atau menerima semua ini apa adanya. Memang banyak cerita tentang
perjalanan hidup yang tidak manis. Dan juga cerita tentang perjalanan hidup
yang berhasil. Namun banyak orang lebih mudah menyerah daripada optimis,
seperti beberapa orang yang sukses.
Meskipun sebenarnya kita memiliki waktu dan kesempatan yang
sama. Tapi lebih sering kita tidak memiliki semangat hidup yang sama. Inilah
yang membedakan antara orang yang mudah menyerah dengan orang yang optimis.
Orang yang mudah menyerah lebih mudah patah semangat. Mereka
lebih suka bermimpi daripada mewujudkan mimpi itu menjadi kenyataan. Mereka
tidak mau berusaha lebih keras, atau lebih kreatif dalam mencapai impian
tersebut. Padahal jika mereka tahu akan “rahasia” masa depan, mereka akan
menyesal telah begitu mudah menyerah.
Memang sebenarnya keberhasilan dan kegagalan hanya
dipisahkan oleh hal tipis, yaitu optimis. Orang optimis lebih mudah menggapai
impian mereka. Orang optimis lebih dulu berhasil sebelum mereka sampai pada
impian tersebut. Orang optimis lebih percaya akan keberhasilan yang akan
dicapai dibandingkan orang yang mudah menyerah.
Namun kepercayaan itu bukan hanya sekedar sebuah impian.
Tapi lebih dari sebuah harapan akan keberhasilan mencapai impian tersebut.
Mereka memiliki harapan karena mereka percaya dengan usaha yang lebih keras
atau kreatif akan mendapatkan keberhasilan tersebut.
Orang optimis telah menjalani kenyataan dari impian
tersebut. Memang jalan yang akan dilalui masih panjang. Namun mereka sudah
percaya, bahwa mereka sudah melakukan hal yang tepat untuk menggapai impian
tersebut. Sehingga apa yang mereka lakukan sudah menjadi bagian dari
keberhasilan tersebut.
Sebenarnya apa yang sulit dengan melakukan lebih keras atau
kreatif. Karena ini yang menjadi kunci keberhasilan orang optimis. Mereka tidak
akan mudah patah semangat, sebelum menggapai keberhasilan tersebut. Karena
mereka telah memiliki kunci dari pintu keberhasilan tersebut.
Kunci itu adalah melakukan lebih keras atau kreatif. Bagi
orang optimis tidak ada langkah mundur, sekali mereka berjalan boleh membelok,
tapi tetap menuju ke arah keberhasilan. Andai itupun gagal, mereka akan mencari
jalan lain menuju keberhasilan tersebut.
Sebenarnya saat anda gagal atau membentur batu besar, anda
telah mendapatkan jalan menuju keberhasilan. Orang yang mudah menyerah akan
berhenti dan hidup dengan batu tersebut di dalam pikirannya. Sedang orang
optimis, melihat batu tersebut sebagai sebuah tanda, bahwa mereka telah melalui
jalan yang tepat dan segera membelok mencari jalan lain menuju keberhasilan.
Jadi akankah anda lebih mudah menyerah? Maukah anda hidup
dengan batu tersebut di pikiran anda, dan lebih mudah menyerah pada nasib. Atau
maukah anda optimis, dengan melakukan semuanya lebih keras atau kreatif?